Halaman
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat mengetahui gejala (peristiwa) alam yang
terjadi di Indonesia dan negara tetangga, serta mengenal cara-cara menghadapi bencana alam.
GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN
NEGARA TETANGGA
4
BAB
Gambar di atas merupakan akibat gempa bumi. Inilah contoh bencana
alam yang dapat menimpa manusia. Apa akibat gempa bumi bagi manusia? Di
Indonesia sering terjadi bencana alam yang menimbulkan kerusakan dan korban
jiwa. Beberapa daerah pernah dilanda gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan
sebagainya. Bagaimana cara kita dalam menghadapi bencana alam?
Sumber:
Microsoft Encarta 2005.
IPS SD/MI Kelas VI
112
Peta Konsep
Indonesia dan Negara Tetangga
terjadi
Peristiwa Alam
meliputi
• Kerusakan
• Korban Jiwa
Gempa
Bumi
Gunung
Meletus
Tsunami
Banjir
Tanah
Longsor
Menimbulkan
Angin
Bab 4.
Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
113
A.
Gejala Alam di Indonesia
Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari alam. Alam menyediakan
berbagai macam kebutuhan manusia. Manusia membutuhkan sawah untuk
bercocok tanam. Manusia juga memerlukan air sungai untuk mengairi sawah.
Manusia membutuhkan kayu di hutan sebagai bahan membuat meja, kursi,
almari, atau lainnya.
Begitu banyak manfaat alam bagi manusia. Maka dari itu, kelestarian
alam menjadi tanggung jawab seluruh umat manusia. Jika alam rusak, maka
manusia akan kesulitan mencukupi kebutuhannya.
Selain memberikan manfaat, alam juga dapat mendatangkan bencana bagi
manusia. Terdapat berbagai macam peristiwa alam yang dapat membahayakan
manusia. Peristiwa tersebut dinamakan bencana alam.
Nah, tahukah kamu macam-macam bencana alam? Kerugian apa saja yang akan
diderita manusia? Lalu, dapatkah manusia mencegah terjadinya bencana alam? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari materi berikut ini!
Tahukah kamu yang dimaksud dengan gejala alam? Gejala alam apa saja yang
kamu ketahui?
Gejala alam adalah peristiwa yang disebabkan oleh alam. Banyak
gejala alam yang terjadi di sekitar kita. Kamu tentunya pernah membaca atau
melihat berita mengenai banjir, gunung meletus, ataupun gempa bumi.
Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan gejala alam.
Berita mengenai bencana
alam apa yang pernah kamu lihat atau kamu baca?
Lalu apa kaitan antara gejala alam dengan bencana alam?
Bencana alam
merupakan gejala alam yang mendatangkan kerugian bagi manusia. Bencana
alam mampu menghancurkan harta benda manusia. Bahkan, bencana alam
yang terjadi dapat merenggut nyawa manusia. Dalam tsunami yang terjadi
di Nanggroe Aceh Darussalam tanggal 26 Desember 2004, ratusan ribu orang
meninggal dunia.
Gambar 4.2
Keadaan sekitar Masjid Baiturrahman di Kota
Banda Aceh setelah tsunami.
Sumber:
www.www.wordpress.com
Gambar 4.1
Keadaan sekitar Masjid Baiturrahman di Kota
Banda Aceh sebelum tsunami.
Sumber:
Microsoft Encarta 2005.
IPS SD/MI Kelas VI
114
Terdapat 2 faktor yang memengaruhi gejala alam, yaitu keadaan alam
dan perilaku manusia. Gejala alam yang dipengaruhi keadaan alam antara
lain gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, dan angin topan.
Adapun gejala alam yang terjadi akibat perilaku manusia adalah banjir dan
tanah longsor.
Gejala alam yang terjadi di Indonesia juga terjadi di negara-negara
tetangga.
Mengapa demikian?
Karena kenampakan alam negara-negara tetangga
hampir sama dengan kenampakan alam di Indonesia. Misalnya, gempa bumi
dan letusan gunung berapi juga dialami Filipina. Bencana tsunami pernah
dialami Thailand. Banjir juga sering melanda Vietnam, Kamboja, dan Laos.
Berikut ini akan diuraikan macam-macam gajala alam yang terjadi di
sekitar kita.
1. Gempa Bumi
Wilayah Asia Tenggara terletak di antara pertemuan 3 lempeng besar
bumi, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng
Pasifik. Pergerakan lempeng bumi tersebut dapat mengakibatkan gempa bumi.
Indonesia juga sering mengalami gempa bumi.
Tahukah kamu daerah mana saja
di Indonesia yang pernah dilanda gempa bumi? Mungkin di antara kamu pernah ada
yang mengalami gempa bumi?Bagaimana rasanya?
Gempa bumi adalah getaran
yang terjadi di permukaan bumi.
Sebenarnya, gempa terjadi setiap
hari di bumi.
Lalu kenapa kita tidak
merasakan tiap hari?
Kebanyakan
gempa terjadi dengan kekuatan kecil
dan tidak menyebabkan kerusakan.
Gempa bumi dengan kekuatan
besar dapat menyebabkan kerugian
bagi manusia. Gejala alam tersebut
mampu merobohkan berbagai
macam bangunan. Reruntuhan
bangunan inilah yang kemudian
dapat menimbulkan korban jiwa.
Tahukah kamu cara mengukur
kekuatan gempa bumi?
Kekuatan
gempa bumi dapat diukur dengan
Pengukur Richter.
Berdasarkan
Pengukur Richter, gempa bumi
dikelompokkan menjadi 9 ukuran.
Ukuran tersebut dimulai dari skala
1 sampai 9. Skala ini disebut
Skala
Richter
(SR). Makin besar skalanya,
berarti makin besar kekuatan gempa
bumi tersebut. Kekuatan gempa juga
Gambar 4.3
Kerusakan akibat gempa bumi.
Sumber:
www.gis.bmg.go.id
Gambar 4.4
Seismograf digunakan untuk mengukur kekuatan
gempa bumi.
Sumber:
www.tiscali.czmultimages
Bab 4.
Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
115
dapat diukur dengan
Skala Mercalli.
Ukuran Skala Mercalli dimulai dari
skala 1 sampai 12. Namun ukuran ini
jarang digunakan saat ini. Alat yang
digunakan untuk mengukur kekuatan
gempa bumi adalah
seismograf.
Gempa bumi dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu gempa tektonik
dan gempa vulkanik. Gempa bumi
vulkanik adalah gempa bumi yang
terjadi saat akan terjadi letusan
gunung api. Gempa bumi vulkanik
disebabkan oleh pergerakan magma
ke atas di dalam gunung berapi.
Magma yang bergerak ke atas, akan
memecah batuan yang mengakibatkan
getaran berkepanjangan. Getaran ini
dirasakan hingga ke permukaan
bumi.
Lalu apa yang dimaksud dengan
gempa bumi tektonik?
Gempa bumi
tektonik adalah gempa bumi yang
disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi. Lempeng bumi selalu bergerak
sepanjang waktu. Lempeng bumi berhimpitan satu sama lain. Gesekan
antartepian lempeng inilah yang mengakibatkan gempa bumi.
Titik gempa bumi tektonik biasanya berada di dasar laut. Getaran gempa
tersebut dirasakan hingga ke daratan. Titik pusat gempa ini disebut
episentrum.
Pada saat terjadi gempa bumi di Yogyakarta, episentrumnya terdapat di
Samudra Hindia. Gempa berkekuatan 6,3 SR tersebut terjadi pada tanggal 27
Mei 2006. Sebagian besar wilayah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Kota Klaten di Jawa Tengah hancur. Sekitar 6.234 orang meninggal dan 300.000
keluarga kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang terjadi di Sumatra Barat
tanggal 6 Maret 2007 menewaskan 79 orang. Pada tanggal 26 Desember 2004,
terjadi gempa bumi dahsyat di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara.
Gempa bumi tersebut diperkirakan berkekuatan 8,9 SR. Selain itu, gempa juga
menimbulkan tsunami yang menewaskan lebih dari 150.000 orang. Berikut ini
gempa bumi yang terjadi di beberapa negara.
Perhatikan tabel berikut ini!
Terdapat 3 lempeng bumi di Asia
Tenggara, yaitu Lempeng Eurasia,
Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng
Pasifik.
Jangan Lupakan
Gambar 4.5
Pergerakan lempeng bumi.
Sumber:
Ensiklopedia Geografi.
No.
Lokasi
Waktu
Skala
Richter
Korban Jiwa
1.
Tangshan, Cina
28 Juli 1976
8,1
242.000
2.
Cina
22 Mei 1920
8,5
200.000
IPS SD/MI Kelas VI
116
No.
Lokasi
Waktu
Skala
Richter
Korban Jiwa
3.
Armenia, Uni Soviet
8 Desember 1988
6,9
100.000
4.
Tokyo, Jepang
1 September 1923
8,3
99.000
5.
Italia
28 Desember 1908
7,5
83.000
6.
Peru
31 Mei 1970
7,7
66.790
7.
Kansu, Cina
26 Desember 1932
7,6
70.000
8.
Italia
13 Januari 1915
7,5
32.600
9.
Turki
26 Desember 1939
7,6
32.000
10. Chile
24 Januari 1939
8,3
28.000
Indonesia berada di wilayah yang menjadi pertemuan 3 lempeng bumi.
Maka dari itu, wilayah Indonesia rentan akan bencana gempa bumi. Berkali-
kali gempa bumi yang melanda wilayah di Indonesia menjadi pelajaran bagi
kita untuk meningkatkan sistem keamanan dan penyelamatan.
2. Gunung Meletus
Wilayah Asia Tenggara juga dilalui 2 rangkaian pegunungan besar
di dunia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Pertemuan kedua
rangkaian pegunungan tersebut adalah di Sibolga, arah Laut Banda.
Di Indonesia, banyak wilayah yang terbentuk dari aktivitas vulkanik. Hal
ini menyebabkan di negara kita sering terjadi letusan gunung berapi. Kamu
tentunya pernah mendengar berita tentang letusan gunung api.
Nah sekarang
coba kamu sebutkan gunung api yang pernah meletus di Indonesia!
Gunung yang dapat meletus
adalah gunung yang masih aktif.
Apa
ciri-ciri gunung yang masih aktif?
Ciri
utamanya adalah puncak gunung
tersebut mengeluarkan asap. Di
Indonesia terdapat 400 gunung
api. Sekitar 128 gunung tersebut
merupakan gunung api aktif. Sebanyak
22 gunung api aktif terdapat di Pulau
Jawa.
Bahaya apa yang ditimbulkan oleh
letusan gunung api?
Bahaya utama
dari letusan gunung adalah lontaran
material, seperti abu vulkanik, batu,
lahar, dan awan panas.
Gambar 4.6
Letusan sebuah gunung berapi.
Sumber:
Microsoft Encarta 2005.
Bab 4.
Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
117
Letusan gunung api membahayakan jiwa manusia. Beberapa peristiwa
meletusnya gunung api membawa korban jiwa yang cukup banyak. Pada saat
terjadi letusan Gunung Krakatau tahun 1883, sekitar 36.000 orang meninggal.
Letusan Gunung Kelud tahun 1990 menyebabkan lebih dari 70 orang meninggal
dunia.
Penduduk yang tinggal di sekitar gunung api hendaknya mewaspadai
tanda-tanda gunung yang akan meletus. Naiknya suhu di sekitar gunung
menjadi salah satu tanda gunung akan meletus. Pada saat suhu di sekitar
gunung naik, maka banyak hewan yang turun ke lereng gunung. Selain melihat
tanda-tanda alam, masyarakat juga dapat mengetahui perkembangan aktivitas
gunung berapi dari informasi yang disampaikan pemerintah. Lembaga
pemerintah yang mengurusi masalah kegunungapian adalah
Badan Meteorologi
dan Geofisika
(BMG).
Gunung Tambora terletak di Pulau Sumbawa. Pada awalnya, gunung
tersebut memiliki ketinggian 4.000 m. Tetapi setelah meletus 5 April 1815,
ketinggiannya menjadi 2.850 m.
Letusan Gunung Tambora menghancurkan ratusan hektar lahan pertanian
dan menyebabkan 10.000 orang meninggal dunia. Debu vulkanik dari letusan
gunung tersebut juga memenuhi angkasa. Akibatnya, Pulau Sumbawa tidak
mendapat sinar matahari. Keadaan menjadi gelap gulita, serta udara menjadi
dingin dan kotor. Peristiwa tersebut menyebabkan sekitar 66.000 orang
meninggal dunia.
Sumber:
Microsoft Encarta Premium 2006.
Ensiklopedi
3. Tsunami
Tahukah kamu yang dimaksud
dengan tsunami?
Tsunami berasal dari
bahasa Jepang yang berarti
ombak
besar di pelabuhan.
Gelombang tersebut
berawal di laut yang kemudian
bergerak menuju pantai. Tsunami
bisa menyebabkan kerusakan dan
korban jiwa. Gelombang tsunami
dapat mencapai ketinggian lebih dari
30 m. Kecepatannya dapat mencapai
725-800 km per jam dan mampu
menempuh jarak ratusan kilometer.
Tsunami dapat disebabkan
oleh gempa di dasar laut maupun
letusan gunung berapi. Tsunami
Gambar 4.7
Tsunami.
Sumber:
resistir.info
IPS SD/MI Kelas VI
118
yang terjadi di Nanggroe Aceh
Darussalam disebabkan oleh gempa
yang terjadi di dasar laut. Akibat
tsunami tersebut, ratusan ribu
orang meninggal. Tsunami ini juga
melanda Thailand, Srilanka, dan
India. Tsunami yang terjadi pada 17
Juli 2006 di Pangandaran, Jawa Barat
juga disebabkan oleh gempa di dasar
laut.
Tsunami yang disebabkan
letusan gunung api pernah terjadi di
Indonesia pada 26 Agustus 1883. Pada
tahun tersebut, Gunung Krakatau
mengeluarkan letusan mahadahsyat. Letusannya terasa hingga Brisbane di
Australia dan abunya sampai ke Kepulauan Madagaskar di Afrika. Akibat
letusan tersebut, terjadi tsunami setinggi lebih dari 40 m yang menghancurkan
tiga per empat wilayah pulau gunung api tersebut. Sekitar 36.000 orang
meninggal dalam bencana tersebut.
Beberapa wilayah di Indonesia rawan terhadap tsunami, seperti Nanggroe
Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung,
sepanjang pesisir pantai di PuIau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Tengah,
Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Balikpapan, Maluku, Biak, dan Fak-Fak.
Gambar 4.8
Gunung Anak Krakatau.
Sumber:
www.gso.uri.edu
4. Banjir
Pernahkah kamu melihat bencana banjir? Di mana banjir tersebut terjadi? Apa
pula penyebabnya?
Banjir dapat disebabkan oleh alam maupun perilaku manusia.
Salah satu penyebab banjir adalah tingginya curah hujan di suatu wilayah.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai tidak mampu menampung air.
Akibatnya, air sungai meluap dan menggenangi daratan.
Banjir dapat disebabkan oleh gelombang tsunami. Air laut yang mengalir
ke daratan dalam jumlah besar menggenangi daratan. Air menggenang karena
tanah tidak mampu menyerap dan air tidak dapat mengalir dengan lancar.
Penyebab lain dari banjir adalah sungai dan selokan yang penuh sampah.
Bila kita membuang sampah di sungai atau selokan, maka akan menyumbat
aliran air. Pada saat musim hujan, air akan meluap dan mengalir ke darat.
Terdapat beberapa daerah rawan tsunami di Indonesia. Sekarang coba
kamu buka atlasmu, kemudian tandai daerah-daerah tersebut dengan pensil
warna!
Eksplorasi
Bab 4.
Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
119
Contoh banjir yang diakibatkan oleh
penumpukan sampah di sungai dan
selokan terjadi di Jakarta pada tanggal
2 Februari 2007.
Sungai yang penuh sampah
menyebabkan air tidak dapat mengalir
lancar. Pada saat musim hujan, air
akan meluap ke darat. Pengrusakan
hutan juga menjadi penyebab banjir.
Penebangan liar menyebabkan hutan
gundul. Akar pohon di hutan berguna
untuk mengikat air. Apabila hutan
rusak, maka tidak ada lagi sarana yang
dapat digunakan untuk menahan
air. Akibatnya, air akan terus mengalir yang bila dalam jumlah besar akan
menyebabkan banjir. Banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia
seperti Sulawesi dan Kalimantan, disebabkan oleh kerusakan hutan.
Perilaku manusia dalam memelihara alam menjadi faktor utama terjadinya
banjir. Kebiasaan membuang sampah di selokan dan sungai serta menebang
hutan sembarangan menjadi penyebabnya.
Gambar 4.9
Banjir.
Sumber:
www.media-indonesia.com
Lakukan kegiatan berikut ini bersama kelompok belajarmu!
1.
Sebutkan gejala alam berupa banjir yang terjadi di Indonesia!
2.
Carilah data dari berbagai media massa!
3.
Tulislah data yang kalian peroleh pada sebuah tabel!
Eksplorasi
5. Tanah Longsor
Tanah longsor biasanya terjadi di daerah pegunungan. Makin curam
kemiringan suatu daerah, maka makin besar kemungkinan terjadinya tanah
longsor. Luncuran tanah pada saat terjadi tanah longsor dapat menimbun
segala sesuatu yang ada di bawahnya.
Tanah longsor disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah
kerusakan hutan. Hutan yang berada di lereng pegunungan berguna untuk
mengikat tanah. Jika tidak ada pepohonan, maka tanah akan larut saat hujan.
Bila hujan lebat, maka tanah di lereng pegunungan akan runtuh. Banjir juga
dapat menghanyutkan tanah. Penyebab lain tanah longsor adalah gempa bumi.
Gempa dengan kekuatan besar dapat meruntuhkan tanah. Beban bangunan di
lereng-lereng pegunungan juga dapat mengakibatkan tanah longsor.
IPS SD/MI Kelas VI
120
Tanah longsor merugikan manusia. Longsoran tanah dapat menimbun
bangunan, merusak jalan, dan bangunan lainnya. Tanah longsor tidak hanya
merusak harta benda, tetapi juga membahayakan jiwa manusia. Tanah longsor
yang terjadi di Leuwigajah, Jawa Barat tahun 2005 menyebabkan ratusan orang
meninggal. Pada tanggal 26 Desember 2007, terjadi bencana tanha longsor di
Ledoksari, Karanganyar, Jawa Tengah . Bencana tersebut menyebabkan 36
orang meninggal. Tanggal 15 Januari 2008, tanah longsor melanda Jayapura,
Papua. Sekitar 11 orang meninggal dunia.
6. Angin
Gejala alam lain yang sering terjadi di Indonesia adalah angin. Terdapat
beberapa angin terkenal di negara kita. Salah satunya adalah angin jatuh.
Angin jatuh bersifat kering dan panas. Angin jatuh bertiup dari puncak gunung
menuju lereng gunung. Angin jatuh dapat merusak tanaman. Beberapa angin
jatuh di Indonesia antara lain
angin bohorok di Sumatra Utara, angin brubu di
Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah, serta angin gending di Jawa Timur.
Angin yang juga membahayakan manusia adalah angin topan. Angin
ini bertiup kencang menerjang apa saja yang dilewati. Angin topan mampu
merobohkan bangunan, pohon, dan merusak bangunan lain. Angin yang
membawa akibat sama dengan angin topan adalah angin puting beliung.
Angin yang gerakannya berputar ini menjadi salah satu pembawa bencana
bagi manusia.
Angin topan juga pernah melanda beberapa negara di dunia. Terdapat 3
topan terburuk yang pernah melanda Bangladesh. Pada tanggal 12 November
1970, Topan Bhola menewaskan 500.000 orang. Tanggal 29 April 1991, Topan
Gorky menewaskan sekitar 138.000 orang. Pada tanggal 15 November 2007,
Bangladesh dilanda Topan Sidr. Diperkirakan lebih dari 3.000 orang meninggal
dunia akibat angin topan ini. Sementara itu, tanggal 24 – 31 Agustus 2005 terjadi
angin topan yang melanda wilayah tenggara Amerika Serikat. Angin topan
tersebut bernama Katrina. Diperkirakan sekitar 1289 orang meninggal. Daerah
yang mengalami kerusakan paling parah adalah Kota New Orleans.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.
Apa yang dimaksud dengan bencana alam?
2
. Skala apa yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi?
Jelaskan!
3.
Jelaskan pengertian tsunami!
4.
Apa saja penyebab banjir?
5.
Sebutkan macam-macam angin jatuh!
Uji Diri
Bab 4.
Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
121
Terdapat berbagai macam gejala alam yang terjadi di Indonesia. Gejala
alam tersebut dapat menyebabkan bencana alam yang membahayakan
kelangsungan hidup manusia. Untuk itu, diperlukan upaya untuk mengatasi
terjadinya bencana alam.
Upaya apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengatasi
bencana alam? Adakah bencana alam yang dapat kita cegah terjadinya?
Terdapat beberapa bencana alam yang dapat kita cegah. Namun, ada juga
bencana alam yang tidak dapat kita cegah. Untuk itu, kita perlu memahami
hal-hal yang harus dilakukan pada saat bencana terjadi. Usaha untuk mengatasi
bencana alam disebut
mitigasi.
Mitigasi perlu dipahami oleh semua pihak, baik pemerintah maupun
masyarakat. Kesiapan dalam menghadapi bencana sangat diperlukan. Hal
ini berguna untuk mengurangi kerugian yang akan terjadi. Kita juga dapat
melakukan berbagai upaya untuk menghindari terjadinya bencana alam yang
dapat dicegah.
Upaya penanggulangan bencana
alam perlu dipahami sejak dini. Hal
ini karena bencana dapat terjadi
kapan saja. Datangnya bencana alam
tidak dapat diperkirakan. Untuk itu,
semua pihak harus memahami dasar-
dasar dalam penanggulangan bencana
alam.
Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi
terjadinya bencana alam.
1. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan salah satu gejala alam yang tidak dapat
diperkirakan terjadinya.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi gempa
bumi? Apa pula yang dapat kita lakukan saat gempa bumi benar-benar terjadi?
a. Persiapan menghadapi gempa bumi
Negara kita termasuk wilayah rawan gempa bumi. Untuk itu, kita perlu
mempersiapkan diri menghadapi gejala alam tersebut. Upaya yang dapat kita
lakukan untuk menghadapi gempa bumi yaitu:
1)
Menentukan tempat-tempat perlindungan. Tempat perlindungan tersebut
harus dapat melindungi kita dari benda-benda yang jatuh. Salah satu
tempat untuk berlindung adalah kolong meja.
2) Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Kita dapat mengisi botol
bekas air mineral untuk menyimpan air. Kebutuhan air minum tiap orang
biasanya 2-3 liter sehari.
3) Menyiapkan tas ransel yang diisi dengan barang-barang yang dibutuhkan
saat pengungsian. Barang-barang tersebut antara lain:
B.
Cara Menghadapi Bencana Alam
Hal pertama kali yang harus dilakukan
saat terjadi bencana alam adalah tetap
tenang.
Jangan Lupakan
IPS SD/MI Kelas VI
122
a) lampu senter dan baterai cadangan,
b) baju hangat/jaket,
c) pakaian dalam,
d) air minum,
e) perlengkapan P3K, seperti obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut,
dan sebagainya,
f) makanan yang tahan lama, seperti biskuit,
g) sejumlah uang tunai,
h) buku tabungan,
i) korek api,
j) lilin,
k) helm.
4) Mengencangkan mebel atau perabotan rumah tangga lain yang mudah
rubuh dengan langit-langit rumah atau dinding.
5) Menempelkan kaca film pada kaca jendela atau kaca lemari. Tujuannya
agar kaca tidak pecah berhamburan saat terjadi gempa bumi.
6) Mencari tempat evakuasi atau rumah sakit terdekat.
7) Mengetahui letak laut atau sungai agar kita tidak berlindung di tempat-
tempat tersebut. Kita jangan berlindung dari gempa di daerah dekat laut,
karena gempa bumi dapat menyebabkan tsunami.
b. Ketika terjadi gempa
Hal yang pertama kali dilakukan saat terjadi gempa bumi adalah tetap
tenang. Kita hendaknya jangan panik. Bila panik, kita tidak akan dapat berpikir
dengan baik. Selanjutnya, kita dapat melakukan hal-hal berikut ini:
1) Bila berada di dalam rumah, hal yang harus kita lakukan adalah:
a) menjauh dari benda yang dapat menyebabkan luka, seperti kaca dan
benda-benda yang tergantung, serta pipa gas,
b) segera berlindung di kolong meja,
c) matikan kompor dan alat elektronik yang dapat menyebabkan
timbulnya api,
d) jangan terburu-buru keluar dari rumah atau gedung, tunggulah sampai
gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-
barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke
tanah kosong sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-
barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala.
2) Bila berada di bangunan berlantai lebih dari satu, hal yang dapat kita
lakukan adalah:
a) tetap di lantai tempat kita berada,
b) jangan menggunakan elevator atau lift,
c) jangan cepat-cepat keluar ruangan,
d) jangan berdesak-desakan saat hendak keluar ruangan.
3) Bila berada di luar ruangan, hal yang harus kita lakukan adalah:
a) cari tempat yang jauh dari bangunan atau pohon besar,
Bab 4.
Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
123
b) jangan memasuki ruangan untuk mengantisipasi terjadinya gempa
susulan,
c) ambil posisi tiarap di tanah agar tidak terlempar,
d) jauhi bangunan, pohon besar, papan reklame, atau tiang listrik.
4) Bila kita sedang mengendarai kendaraan bermotor, hal yang dapat
dilakukan adalah:
a) kurangilah kecepatan secara bertahap dan segera menepi,
b) jangan mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem
darurat,
c) jangan berhenti di tengah jalan layang, jembatan, di bawah kabel
tegangan tinggi, maupun di dekat pom bensin,
d) tunggu keadaan benar-benar aman sebelum menjalankan kendaraan
kembali.
5) Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau
radio.
6) Utamakan keselamatan terlebih
dahulu, jika terjadi kerusakan
pada tempat kamu berada,
segeralah mengungsi ke tempat
pengungsian terdekat.
7) Pada saat melakukan evakuasi,
pastikan tidak ada anggota
keluarga yang tertinggal. Ajaklah
tetangga terdekat untuk pergi
bersama-sama.
Karena negara kita termasuk
daerah rawan gempa, maka perlu
dibuat rumah dan bangunan lain
yang tahan gempa. Hal ini seperti
yang dilakukan di daerah Sleman,
Yogyakarta.
2. Gunung Meletus
Hal pertama yang harus kita lakukan untuk menghadapi letusan gunung
berapi adalah mengetahui tanda-tanda alam yang terjadi di sekitar gunung.
Apa saja tanda-tanda alam tersebut?
Tanda-tanda gunung api akan meletus antara lain:
a.
suhu udara yang makin panas di sekitar gunung,
b. suhu udara panas menyebabkan banyak hewan yang turun gunung,
c. bila ada sumber air di sekitar gunung, maka airnya akan mendidih,
d. bau belerang yang makin menyengat.
Bila kita tidak dapat memantau gejala alam yang terjadi di sekitar gunung,
maka kita dapat mengikuti perkembangan aktivitas gunung berdasarkan
informasi dari pemerintah.
Gambar 4.10
Rumah tahan gempa di Sleman, Yogyakarta.
Sumber:
www.Indonesia.go.id
IPS SD/MI Kelas VI
124
Lalu hal-hal apa saja yang harus kita lakukan saat terjadi letusan gunung api?
Kita dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. tidak melakukan aktivitas di sekitar gunung,
b. pada saat aktivitas gunung meningkat, kita dapat mempersiapkan peralatan
untuk mengungsi, seperti pakaian hangat, jas hujan, perlengkapan P3K,
alat penerangan, minuman dan makanan untuk 7 hari,
c. terus memerhatikan perkembangan situasi gunung api yang disampaikan
pemerintah,
d. menyiapkan pos-pos penampungan,
e. menyiapkan jalur evakuasi korban.
3. Tsunami
Tsunami tidak dapat diperkirakan secara pasti waktu terjadinya. Para ahli
belum dapat menemukan cara yang dapat menentukan secara tepat waktu
terjadinya tsunami. Cara yang dapat dilakukan saat ini untuk mengatasi
tsunami adalah menerapkan sistem peringatan dan prosedur pengungsian
pada saat tsunami diramalkan akan terjadi. Pemantauan keadaan sebelum
Letusan Gunung Api Terkenal di Dunia sebelum Tahun 1900
No.
Gunung
Letak
Tahun
Kejadian
Korban
Meninggal
1.
Santorini
Yunani
1470 SM
Tidak tercatat
2.
Vesuvias
Italia 79 SM
20.000
3.
Etna Italia 1169
15.000
4.
Kelud
Indonesia
1586
10.000
5.
Etna
Italia
1669
20.000
6.
Ringgit
Indonesia
1686
10.000
7.
Vesivias
Italia
1631
3.000
8.
Papandayan
Indonesia
1772
3.000
9.
Laki
Iceland
1783
9.300
10.
Unzen
Jepang 1792
14.500
11.
Tambora
Indonesia
1815
10.000
12.
Krakatau
Indonesia
1883
36.000
Sumber:
Microsoft Encarta Premium 2006
Ensiklopedi
Bab 4.
Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
125
terjadinya tsunami dilakukan
dengan menggunakan satelit. Alat
yang digunakan untuk memantau
gelombang di dasar laut disebut
buoy.
Dengan alat ini para ahli dapat
mendeteksi gelombang laut.
Percobaan pertama kali sistem
peringatan dini tsunami dilakukan
di Hawaii pada tahun 1920-an.
Sistem ini merupakan sistem yang
sangat sederhana. Pada tahun 1949
diterapkan sistem yang lebih modern.
Sistem ini disebut
Pasific
Tsunami
Warning Center.
Sistem tersebut
dibuat pemerintah Amerika Serikat setelah terjadinya tsunami besar pada
tanggal 1 April 1946 dan 23 Mei 1960.
Selanjutnya pada tahun 1965, data dari
Pasific Tsunami Warning Center
dihubungkan dengan jaringan internasional. Sistem peringatan dini tsunami
ini disebut
CREST Project.
Hingga saat ini, belum ada ilmu pengetahuan yang dapat memperkirakan
terjadinya tsunami secara pasti.
Lalu bagaimana cara kita mengetahui akan
datangnya tsunami?
Terdapat tanda-tanda yang menunjukkan kemungkinan
terjadinya tsunami, yaitu:
1) terjadi gempa di dasar laut dengan kekuatan di atas 6 Skala Richer,
2) permukaan air laut surut secara tiba-tiba, sehingga perahu yang ditambatkan
terdampar dan banyak ikan menggelepar,
3) terdengar suara gemuruh yang makin hebat dari arah laut,
4) muncul aroma bau garam dan angin dingin,
5) bila tanah di pesisir pantai bergetar, berarti titik pusat gempa cukup
dekat.
Setelah mengetahui tanda-tanda tsunami, kita harus segera melakukan
tindakan-tindakan berkut ini:
1) tetap tenang dan jangan panik,
2) carilah tempat tinggi untuk menyelamatkan diri, seperti bukit ataupun
bangunan yang kokoh,
3) jangan panik dan segera mencari tempat yang lebih tinggi,
4) tetap tinggal di tempat perlindungan sebab gelombang tsunami biasanya
tidak tunggal, dapat terjadi 2 atau 3 kali dengan jarak antargelombang
antara 5 sampai 20 menit.
5) bila tidak sempat mencari tempat yang lebih tinggi, maka pohon tinggi
dapat digunakan sebagai tempat menyelamatkan diri.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi gelombang
tsunami adalah penanaman pohon bakau di tepi pantai. Pohon ini dapat
menahan laju gelombang air laut yang menerjang ke arah daratan.
Gambar 4.11
Di Hawaii pertama kali diterapkan sistem
peringatan dini tsunami.
Sumber:
Microsoft Encarta 2005.
IPS SD/MI Kelas VI
126
4. Banjir dan Tanah Longsor
Banjir mendatangkan berbagai kerugian bagi manusia. Hilangnya harta
benda dan bahkan jiwa manusia merupakan kerugian yang dirasakan para
korban. Banjir juga mendatangkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit
kulit, diare, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus berupaya untuk
mencegah terjadinya bencana tersebut.
Sebagian besar penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor adalah ulah
manusia. Maka dari itu, peran serta setiap warga masyarakat sangat diperlukan
dalam menjaga kelestarian alam.
Beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah bahaya banjir
antara lain:
a. Menerapkan sistem tebang pilih, maksudnya hanya pohon usia tertentu
yang dapat ditebang dan harus seizin pemerintah.
b. Tidak melakukan sistem ladang berpindah yang dilakukan dengan
cara membakar hutan. Cara ini menyebabkan rusaknya pepohonan dan
hilangnya kesuburan tanah.
c. Melakukan reboisasi, terutama di daerah-daerah yang curam, seperti lereng
gunung.
d. Tidak membuang sampah di selokan dan sungai.
e. Melakukan gerakan pembersihan sungai.
f. Membuat waduk atau bendungan sebagai tempat penampungan jika air
sungai meluap.
g. Tidak mendirikan bangunan di sekitar bantaran sungai.
Pada saat terjadi bencana banjir, hal yang segera kita lakukan adalah segera
mencari tempat yang lebih tinggi sebagai tempat perlindungan. Utamakan
menyelamatkan anak-anak dan orang tua saat terjadi bencana.
Adapun cara untuk mencegah terjadinya tanah longsor antara lain
mendirikan bangunan dengan memerhatikan kekuatan tanah. Memelihara
hutan di lereng-lereng curam juga menjadi cara mencegah terjadinya tanah
longsor.
Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan jika terjadi hal-hal berikut!
No.
Kejadian
Hal yang Harus Dilakukan
1.
Gunung meletus
2.
Banjir
3.
Hutan gundul
4.
Gempa bumi
Eksplorasi
Bab 4.
Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
127
5. Upaya Pemerintah dan Masyarakat Menolong Korban Bencana Alam
Bencana alam bukanlah sesuatu yang diharapkan terjadi. Akan tetapi,
bencana alam dapat terjadi karena takdir Tuhan. Manusia berkehendak, tetapi
Tuhanlah yang menentukan. Manusia tidak dapat melawan suratan takdir
Tuhan. Untuk itu, manusia harus dapat menerima bencana sebagai cobaan
dari Tuhan. Manusia harus ikhlas menghadapinya.
Pada saat bencana terjadi, setiap manusia harus bersama-sama berusaha
menghadapi. Penanggulangan bencana alam bukan hanya menjadi tanggung
jawab pemerintah, akan tetapi semua warga masyarakat. Bagi warga
masyarakat yang tidak tertimpa bencana alam, berkewajiban membantu
meringankan beban penderitaan korban. Wujud bantuan tersebut dapat
berupa uang, pakaian, maupun bahan makanan. Bantuan dapat disalurkan
melalui lembaga-lembaga yang telah ditunjuk pemerintah, lembaga sosial
seperti Palang Merah Indonesia, melalui posko-posko bencana, maupun
menyerahkan langsung kepada korban di tempat bencana. Selain berwujud
barang, bantuan yang dapat kita berikan adalah doa. Kita berdoa agar mereka
yang tertimpa bencana tetap tabah dapat menghadapi bencana yang menimpa.
Nah, pernahkah kamu membantu korban bencana alam?
Untuk menolong korban bencana alam, pemerintah membentuk
Badan
Koordinasi Nasional
(Bakornas). Di setiap daerah selanjutnya dirikan
Badan
Koordinasi Pelaksana
(Bakorlak) dan
Satuan Koordinasi Pelaksana
(Satkorlak).
Lembaga-lembaga ini bertugas untuk melakukan evakuasi korban, mendata
korban, dan menyalurkan bantuan kepada korban. Dengan adanya lembaga
yang mengurusi bencana alam, bantuan dapat sampai secara cepat dan tepat
kepada para korban.
Adanya kerja sama antara pemerintah, lembaga-lembaga sosial, dan
masyarakat, maka pertolongan kepada korban bencana alam dapat dengan
mudah dilakukan. Korban bencana dapat segera mendapat bantuan yang
diperlukan.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.
Sebutkan bencana alam yang dapat dicegah terjadinya!
2.
Berikan 4 contoh perlengkapan yang diperlukan saat pengungsian!
3. Saat terjadi gempa bumi, apa yang harus kita lakukan bila berada di
bangunan berlantai lebih dari satu?
4.
Apa saja tanda-tanda gunung meletus?
5.
Bagaimana cara kita mengetahui akan terjadinya tsunami?
Uji Diri
IPS SD/MI Kelas VI
128
• Gejala alam adalah peristiwa yang disebabkan oleh alam.
• Bencana alam merupakan gejala alam yang mendatangkan kerugian
bagi manusia.
• Gejala alam dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu keadaan alam dan
perilaku manusia.
• Gejala alam yang terjadi di Indonesia juga terjadi di negara-negara
tetangga, sebab kenampakan alam negara-negara tetangga hampir
sama dengan kenampakan alam di Indonesia.
• Contoh gejala alam antara lain gempa bumi, gunung meletus,
tsunami, banjir, tanah longsor, dan angin.
• Wilayah Asia Tenggara terletak di antara pertemuan 3 lempeng
besar bumi, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan
Lempeng Pasifik.
• Kekuatan
gempa bumi dapat diukur dengan Pengukur Richter.
• Wilayah Asia Tenggara juga dilalui 2 rangkaian pegunungan besar
di dunia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
• Tsunami berarti ombak besar di pelabuhan.
• Banjir dapat disebabkan oleh alam maupun perilaku manusia.
• Tanah longsor biasanya terjadi di daerah pegunungan.
• Terdapat beberapa angin terkenal di negara kita, seperti angin
bohorok di Sumatra Utara, angin brubu di Sulawesi Selatan dan
Jawa Tengah, serta angin gending di Jawa Timur.
Inti Sari
Darurat
: keadaan yang memerlukan pertolongan
Evakuasi
: pemindahan penduduk dari daerah bencana
Magma
: cairan panas di dalam perut bumi
Mitigasi
: upaya penanggulangan bencana alam
Reboisasi
: penanaman hutan yang gundul
Rentan :
mudah
terkena
Ingatlah Selalu
Bab 4.
Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
129
I.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban
yang tepat!
1.
Terjadinya gejala alam berkaitan dengan ....
a.
kenampakan alam
c. letak geografis
b. letak astronimis
d. batas wilayah
2.
Angin muson timur berhembus dari Benua ....
a. Eropa
c. Asia
b. Australia
d. Amerika
3. Lempeng bumi yang tidak berada di kawasan Asia Tenggara
adalah ....
a. Australia
c. Eurasia
b. Pasifik
d. Afrika
4.
Bencana yang dapat disebabkan ulah manusia adalah ....
a. gunung meletus
c. banjir
b. tsunami
d. gempa bumi
5. Penebangan kayu di hutan dengan memerhatikan ukuran dan usia
pohon disebut ....
a. reboisasi
c. pangkas rata
b. tebang pilih
d. penghijauan
6.
Tanda-tanda gunung yang masih aktif adalah ....
a. terdapat banyak hewan pada lerengnya
b. tidak memiliki sumber air
c. selalu berawan
d. mengeluarkan kepulan asap dari puncaknya
7.
Bencana gunung api dahsyat pernah terjadi di Indonesia, yaitu letusan
Gunung Krakatau tahun ....
a. 1883
c. 1889
b. 1875
d. 1896
8.
Gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi disebut
gempa ....
a. vulkanik
c. susulan
b. tektonik
d. fisik
9.
Alat komunikasi yang digunakan untuk merekam gelombang tsunami
disebut ....
a. seismograf
c. barometer
b. buoy
d. termometer
Penilaian Tertulis
IPS SD/MI Kelas VI
130
10. Gempa di dasar
laut dengan kekuatan ... SR dapat menimbulkan
tsunami.
a. 2
c. 4
b. 3
d. 6
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang
jelas dan tepat!
1. Sebenarnya, gempa terjadi setiap hari di bumi. Lalu, mengapa kita
tidak merasakan tiap hari? Jelaskan pendapatmu!
2
. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
banjir?
3.
Barang-barang apa saja yang perlu dibawa saat mengungsi?
4.
Apa yang dimaksud dengan mitigasi?
5.
Sebutkan tanda-tanda terjadinya tsunami!
Buatlah kliping dengan ketentuan berikut ini!
1. Materi kliping adalah gambar bencana yang terjadi di Indonesia
maupun negara-negara tetangga!
2.
Tuliskan sumber gambar!
3.
Jumlah gambar minimal 15 gambar!
4.
Kerjakan pada buku kliping!
5.
Buatlah rangkuman untuk tiap artikel! Rangkuman tersebut memuat
hal-hal sebagai berikut:
a. tempat kejadian,
b. waktu kejadian,
c. penyebab bencana alam,
d. jumlah korban luka dan meninggal dunia,
e. untuk bencana alam gempa bumi, tuliskan pula kekuatan
gempa.
Penilaian Proyek